poltekkesbanjarmasin.com – Pembuluh darah punya peran penting banget dalam hidup kita, karena tugasnya nganterin oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Tapi sayangnya, masalah di pembuluh darah sering banget nggak ketahuan sampai muncul gejala yang parah, kayak nyeri dada, kaki bengkak, atau bahkan stroke. Padahal, kalau kita bisa deteksi lebih awal, banyak komplikasi serius bisa dicegah.
Deteksi dini itu gak harus selalu lewat alat canggih atau periksa ke dokter setiap hari. Banyak juga tanda-tanda kecil yang bisa kita perhatiin sendiri di rumah. Nah, lewat artikel ini, aku mau ajak kamu kenali 10 cara buat deteksi dini masalah pembuluh darah dengan gaya hidup santai tapi tetap waspada.
1. Perhatikan Rasa Nyeri di Kaki atau Tangan
Kalau kamu sering ngerasa nyeri atau pegal di kaki atau tangan padahal nggak habis olahraga berat, bisa jadi itu sinyal aliran darah yang nggak lancar. Terutama kalau nyerinya muncul saat jalan dan hilang saat istirahat, itu bisa jadi tanda awal penyakit arteri perifer.
Jangan langsung panik, tapi mulai catat frekuensinya. Kalau kejadian ini sering banget, sebaiknya periksa ke tenaga kesehatan buat pastikan kondisinya.
2. Cek Warna Kulit dan Kuku
Kulit yang tiba-tiba pucat, kebiruan, atau kuku yang rapuh dan mudah patah bisa jadi tanda sirkulasi darah kurang optimal. Apalagi kalau ujung jari terasa dingin terus meski cuaca nggak terlalu dingin, bisa aja itu sinyal pembuluh darah kurang lancar.
Perubahan warna kulit ini biasanya pelan-pelan, jadi penting buat aware dan gak anggap remeh kalau ada yang beda dari biasanya.
3. Lihat Perubahan di Denyut Nadi
Denyut nadi di pergelangan tangan atau kaki bisa bantu ngasih gambaran tentang aliran darah. Kalau kamu coba raba denyut nadi tapi terasa lemah, nggak beraturan, atau susah ditemukan di satu sisi tubuh, bisa aja ada penyumbatan di pembuluh darah.
Latih diri kamu buat cek denyut nadi secara berkala. Gampang kok, cukup dua jari tekan ringan di pergelangan tangan bagian bawah ibu jari. Kalau ragu, minta bantuan tenaga medis buat ajarin caranya.
4. Perhatikan Luka yang Lama Sembuh
Kalau kamu punya luka kecil tapi sembuhnya butuh waktu lama banget, itu bisa jadi tanda sirkulasi darah terganggu. Darah yang sehat bawa oksigen dan nutrisi buat bantu proses penyembuhan, jadi kalau alirannya nggak lancar, luka pun jadi lebih susah pulih.
Ini sering kejadian di bagian kaki atau telapak, apalagi pada orang yang punya riwayat diabetes atau merokok. Jangan tunggu sampai lukanya parah dulu buat cari bantuan.
5. Periksa Kaki atau Tangan yang Sering Dingin
Udah pakai selimut tebal tapi kaki tetap dingin? Bisa jadi pembuluh darahmu sedang nggak maksimal nganterin darah ke ujung-ujung tubuh. Kondisi ini sering dialami oleh orang dengan masalah arteri, terutama di bagian kaki.
Kalau kamu sering merasa seperti ini, coba cek juga warna kulit dan kuku seperti poin sebelumnya. Kombinasi gejala ini bisa jadi sinyal awal yang penting buat diperhatikan.
6. Waspadai Varises yang Semakin Membesar
Varises itu bukan cuma masalah penampilan. Pembuluh darah vena yang terlihat menonjol dan membiru, apalagi kalau disertai nyeri dan bengkak, bisa jadi tanda bahwa katup vena kamu udah nggak bekerja sebagaimana mestinya.
Kalau kamu punya varises yang makin kelihatan, tambah nyeri atau bikin kaki cepat capek, ada baiknya periksa ke dokter untuk tahu apakah ada risiko pembekuan darah juga.
7. Cek Tekanan Darah Secara Rutin
Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa merusak dinding pembuluh darah dalam jangka panjang, sementara tekanan yang terlalu rendah bisa menghambat suplai oksigen ke jaringan tubuh. Makanya penting banget buat tahu berapa tekanan darah kamu secara rutin.
Cek tekanan darah nggak harus ke rumah sakit, banyak alat tensi digital yang bisa kamu pakai di rumah. Idealnya, tekanan darah normal itu sekitar 120/80 mmHg.
8. Perhatikan Gejala Nyeri Dada atau Sesak Napas
Kalau kamu sering ngerasa dada kayak ketekan, nyeri saat aktivitas ringan, atau tiba-tiba ngos-ngosan tanpa sebab jelas, ini bisa jadi tanda sirkulasi ke jantung atau paru-paru terganggu.
Gejala ini sering muncul perlahan dan dianggap remeh. Tapi jangan tunggu makin parah—kalau kamu merasa gejala seperti ini, segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
9. Lakukan Pemeriksaan Kolesterol dan Gula Darah
Kolesterol tinggi dan gula darah tinggi bisa bikin dinding pembuluh darah rusak dan akhirnya memicu penyumbatan. Deteksi ini bisa dilakukan lewat tes darah yang sederhana dan cepat.
Biasakan untuk cek minimal setahun sekali, terutama kalau kamu punya riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau diabetes. Lebih cepat tahu, lebih gampang dicegah.
10. Dengarkan “Alarm” dari Tubuh
Kadang tubuh kasih sinyal yang gak spesifik tapi cukup jelas. Misalnya gampang capek padahal aktivitas biasa aja, sering kesemutan di tangan dan kaki, atau gampang pusing pas berdiri. Semua ini bisa berkaitan sama sirkulasi darah yang kurang lancar.
Belajar buat peka sama tubuh sendiri itu penting banget. Jangan anggap remeh sinyal kecil yang datang berulang kali, karena bisa jadi itu bentuk peringatan awal dari pembuluh darahmu.
Penutup
Pembuluh darah yang sehat jadi fondasi penting buat hidup yang aktif dan bebas risiko penyakit berat. Deteksi dini bukan berarti harus paranoid, tapi justru bentuk sayang sama diri sendiri. Semakin cepat kita tahu ada yang gak beres, semakin besar peluang buat memperbaikinya sebelum terlambat.
poltekkesbanjarmasin.com percaya bahwa pencegahan selalu lebih baik dari pengobatan. Yuk mulai lebih peduli sama tanda-tanda kecil yang tubuh kasih dan jaga pembuluh darah kamu tetap lancar dan sehat sampai usia berapa pun!