5 Hal yang Perlu Dihindari Saat Mengalami Gangguan Kecemasan

5 Hal yang Perlu Dihindari Saat Mengalami Gangguan Kecemasan

poltekkesbanjarmasin.com – Saat rasa cemas lagi tinggi-tingginya, otak rasanya kayak radio rusak yang nyala terus tanpa henti. Pikiran penuh ketakutan, badan tegang, dan kadang dada ikut sesak. Banyak orang yang berusaha “menenangkan diri” dengan cara yang ternyata malah bikin keadaan makin kacau.

Gue sendiri pernah ngalamin masa-masa di mana semua yang gue lakuin waktu cemas malah memperburuk keadaan. Bukan karena niatnya salah, tapi karena belum tahu apa yang sebaiknya dihindari. Nah, supaya kamu nggak terjebak di situasi yang sama, di artikel ini gue bakal bahas 5 hal penting yang perlu kamu hindari saat mengalami gangguan kecemasan. Yuk simak baik-baik, siapa tahu ini bisa jadi penyelamat kamu di saat-saat krisis.

1. Mengisolasi Diri Terlalu Lama

Waktu cemas, banyak orang ngerasa pengen sendiri, menarik diri dari orang lain, bahkan memutus komunikasi. Kadang memang perlu waktu menyendiri sebentar buat menenangkan diri, tapi kalau kelamaan, ini justru bisa bikin kecemasan makin parah.

Mengisolasi diri terlalu lama bisa bikin kamu terjebak dalam pikiran sendiri yang muter-muter. Nggak ada perspektif dari luar, nggak ada pengalihan. Padahal, ngobrol santai sama teman dekat atau sekadar bareng orang yang dipercaya bisa bantu banget buat bikin pikiran lebih adem. Jadi, coba sesekali tetap buka pintu untuk interaksi, meskipun pelan-pelan.

2. Konsumsi Kafein atau Gula Berlebihan

Ngopi sambil mikir mungkin kelihatan keren di film, tapi dalam dunia nyata, kafein bisa jadi musuh besar buat kamu yang lagi cemas. Kafein merangsang sistem saraf dan bisa bikin jantung makin berdebar, pikiran makin aktif, dan perasaan gelisah makin kuat.

Begitu juga dengan gula. Makanan manis memang terasa comforting sesaat, tapi setelah itu bisa bikin tubuh dan emosi naik turun drastis. Kalau kamu lagi dilanda kecemasan, lebih baik pilih air putih, teh herbal, atau camilan sehat seperti buah. Efeknya lebih stabil buat tubuh dan pikiran.

3. Terlalu Keras Menghakimi Diri Sendiri

Sering kali saat cemas datang, kita malah nyalahin diri sendiri. “Kenapa sih aku lemah banget?” atau “Harusnya aku nggak boleh ngerasa kayak gini.” Padahal, semakin kamu menghakimi diri sendiri, semakin kamu merasa terjebak dan sulit keluar dari lingkaran negatif itu.

Cobalah untuk bersikap lebih lembut ke diri sendiri. Gantilah kalimat-kalimat menghakimi dengan kalimat yang lebih suportif, seperti “Aku sedang berjuang dan itu nggak apa-apa.” Self-talk yang positif bukan cuma bikin kamu tenang, tapi juga bantu kamu lebih cepat pulih dari kecemasan.

4. Mencoba Menghindari Semua Pemicu

Refleks paling umum saat cemas adalah menghindari apa pun yang terasa memicu—tempat ramai, obrolan sulit, tantangan baru. Tapi kalau kamu terus-terusan lari, kamu nggak akan pernah belajar bahwa kamu sebenarnya bisa menghadapinya.

Menghindari memang bisa kasih rasa aman sesaat, tapi dalam jangka panjang itu bikin kecemasan makin kuat. Yang perlu kamu lakukan adalah hadapi secara perlahan. Mulai dari hal kecil dulu, lalu naikkan sedikit demi sedikit. Misalnya, kalau kamu cemas naik kendaraan umum, mulai dari rute pendek dan ajak teman dulu. Lama-lama kamu akan percaya bahwa kamu mampu.

5. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Scrolling media sosial pas lagi cemas itu kayak ngasih bensin ke api. Melihat orang lain tampak bahagia, sukses, dan tenang bisa bikin kamu makin ngerasa “kenapa aku nggak bisa kayak mereka?” Padahal kamu cuma lihat satu sisi kehidupan mereka, bukan keseluruhannya.

Setiap orang punya perjuangannya sendiri, termasuk kamu. Membandingkan diri hanya bikin kamu kehilangan fokus pada prosesmu sendiri. Lebih baik fokus ke progres kecilmu. Kamu nggak harus sembuh secepat orang lain. Yang penting kamu terus jalan, meski pelan.

Bonus: Jangan Lupa Istirahat

Kadang kecemasan datang karena tubuh udah kelelahan, tapi kita maksa terus kerja, terus mikir, terus produktif. Padahal, salah satu cara terbaik buat ngurangin kecemasan adalah dengan istirahat yang cukup.

Tidur yang nyenyak, rebahan sebentar tanpa mikirin apa-apa, atau sekadar dengerin musik santai bisa bantu banget. Jangan anggap istirahat itu tanda kemalasan—justru itu bagian penting dari perawatan diri, terutama saat mental kamu lagi goyah.

Penutup

Menghadapi gangguan kecemasan itu memang nggak mudah, tapi kamu bisa belajar buat pelan-pelan lebih peka dan bijak dalam meresponnya. Di poltekkesbanjarmasin.com, gue percaya bahwa langkah pertama buat pulih adalah dengan tahu apa yang harus dihindari. Kadang bukan soal harus ngelakuin hal besar, tapi cukup dengan nggak menambah beban yang nggak perlu.

Ingat, kamu nggak sendiri dalam proses ini. Mulailah dari hal kecil: istirahat yang cukup, ngobrol sama orang yang kamu percaya, dan berhenti menyalahkan diri sendiri. Dengan langkah-langkah itu, pelan-pelan kamu akan belajar bahwa rasa cemas itu bukan musuh, tapi sinyal tubuh yang bilang, “Hei, aku butuh perhatian.” Dan kamu, layak banget buat kasih perhatian itu ke diri sendiri.