poltekkesbanjarmasin.com – Pernah gak ngerasa tiba-tiba lupa naro HP padahal baru lima menit lalu dipakai? Atau pas lagi ngomong tiba-tiba lupa mau ngomong apa? Kalau iya, bisa jadi itu salah satu tanda kognitif kamu lagi mulai menurun. Gue nulis artikel ini di poltekkesbanjarmasin.com karena makin banyak orang, termasuk anak muda, yang ngalamin gangguan fokus dan daya ingat, tapi sering ngeremehin.
Kognitif itu bagian dari fungsi otak yang ngatur cara kita berpikir, belajar, ngambil keputusan, dan mengingat informasi. Kalau kemampuan ini mulai turun, bisa berdampak ke produktivitas, komunikasi, sampai kualitas hidup. Kabar baiknya, penurunan kognitif bisa dikenali sejak awal dan dicegah sebelum makin parah. Yuk, kita bahas apa aja tandanya dan gimana cara ngatasinya.
1. Sering Lupa Hal Sepele
Lupa naro kunci, lupa nama orang, atau lupa mau ngapain pas buka kulkas—kalau kejadian kayak gini makin sering, itu bisa jadi sinyal awal kognisi kamu lagi melemah. Emang sih lupa itu wajar, tapi kalau udah sampai mengganggu aktivitas harian, harus mulai waspada.
Cara mengatasi:
Bikin catatan harian, set pengingat di HP, atau biasakan diri ngomong ulang informasi yang baru kamu dapat. Selain itu, coba konsumsi makanan yang kaya omega-3 kayak ikan dan kacang-kacangan untuk bantu memperkuat daya ingat.
2. Susah Fokus atau Konsentrasi
Lagi baca atau kerja, tapi pikiran malah ke mana-mana. Baru satu paragraf, otak udah capek. Kalau kamu sering ngalamin ini, bisa jadi otak kamu lagi overload atau kurang istirahat.
Cara mengatasi:
Gunakan teknik Pomodoro—kerja fokus 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Kurangi distraksi kayak notifikasi HP dan multitasking yang bikin otak cepat lelah. Jangan lupa cukup tidur dan olahraga ringan buat bantu otak tetap segar.
3. Mood Gampang Berubah
Tiba-tiba sedih, marah, atau cemas tanpa sebab jelas? Fungsi kognitif dan suasana hati itu saling berkaitan. Kalau otak kamu kesulitan ngatur informasi, itu juga bisa bikin kamu lebih sensitif dan moody.
Cara mengatasi:
Coba meditasi atau latihan pernapasan 5–10 menit sehari buat bantu otak jadi lebih tenang. Selain itu, jangan lupa ngobrol atau curhat ke orang terdekat biar emosi gak dipendam sendiri. Otak yang rileks kerja lebih optimal, lho.
4. Sulit Menyerap Informasi Baru
Lagi diajarin sesuatu, tapi rasanya susah banget masuk ke otak? Atau baru nonton film, eh langsung lupa ceritanya? Ini bisa jadi tanda kemampuan otak buat menyerap dan menyimpan informasi lagi menurun.
Cara mengatasi:
Latih otak kamu dengan hal-hal baru kayak belajar bahasa, main puzzle, atau baca buku. Jangan takut salah, karena proses belajar justru yang bikin otak makin kuat. Rutin belajar hal baru bikin sel otak tetap aktif dan terhubung.
5. Bingung Ngambil Keputusan
Hal sederhana kayak milih baju atau pesan makanan bisa jadi bikin bingung dan butuh waktu lama? Itu bisa jadi tanda kemampuan kognitif kamu dalam mengolah pilihan sedang melemah.
Cara mengatasi:
Coba buat pilihan dalam bentuk daftar plus dan minus biar otak lebih terstruktur mikirnya. Selain itu, jangan terlalu banyak mikir hal sekaligus. Fokus ke satu hal dulu, baru pindah ke yang lain. Dengan latihan, otak bakal belajar menyusun informasi dengan lebih rapi.
Tips Tambahan Biar Otak Tetap Tajam
Selain ngatasin gejala-gejala di atas, kamu juga bisa lakukan beberapa hal biar fungsi kognitif tetap prima:
-
Konsumsi makanan bergizi: Utamakan makanan tinggi antioksidan, vitamin B, omega-3, dan rendah gula.
-
Rutin olahraga: Jalan kaki, bersepeda, atau yoga bisa bantu aliran darah ke otak tetap lancar.
-
Sosialisasi aktif: Ngobrol, diskusi, dan tertawa bareng temen atau keluarga bisa jadi latihan otak yang menyenangkan.
-
Tidur cukup: Jangan biasain begadang. Tidur berkualitas bantu otak memproses dan menyimpan memori.
-
Kelola stres: Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Ambil waktu buat santai dan recharge pikiran.
Penutup: Yuk, Jaga Kognisi dari Sekarang
Gue nulis artikel ini buat poltekkesbanjarmasin.com bukan cuma buat edukasi, tapi juga buat ngingetin diri sendiri kalau otak itu aset utama yang harus dijaga. Penurunan kognitif bisa terjadi ke siapa aja, gak cuma lansia. Tapi kabar baiknya, kita bisa cegah dan perbaiki dengan kebiasaan-kebiasaan sehat yang simpel.
Jangan tunggu sampai sering lupa baru bertindak. Mulai dari sekarang, yuk rawat kesehatan otak kita bareng-bareng. Biar tetap fokus, tetap produktif, dan tetap bisa nikmatin hidup tanpa drama “lupa mulu”.