poltekkesbanjarmasin.com – Zaman sekarang semua serba cepat: kerjaan harus kelar secepat mungkin, info terus datang nggak ada henti, dan seolah-olah waktu istirahat itu cuma bonus. Di tengah tuntutan itu, kita sering lupa kalau tubuh dan pikiran juga butuh jeda. Akibatnya? Burnout datang diam-diam, bikin semangat hilang dan tubuh terasa lelah terus-menerus.
Burnout bukan cuma soal capek fisik, tapi juga capek mental. Rasanya kayak nggak punya energi buat mikir, emosi jadi nggak stabil, dan motivasi ngapa-ngapain pun hilang. Nah, biar nggak sampai tumbang di tengah gaya hidup yang serba ngebut ini, kamu bisa mulai coba beberapa cara sederhana tapi penting ini.
1. Tetapkan Batasan yang Jelas antara Kerja dan Waktu Pribadi
Salah satu penyebab utama burnout adalah ketika waktu kerja dan waktu pribadi nyampur jadi satu. Misalnya, selesai kerja formal jam 5 sore, tapi malamnya masih bales email atau mikirin deadline. Tanpa disadari, otak kita nggak pernah benar-benar istirahat.
Coba mulai buat aturan ke diri sendiri. Setelah jam kerja selesai, benar-benar stop dan kasih waktu buat diri sendiri. Matikan notifikasi kerja di HP, jauhi laptop, dan fokus ke hal-hal santai seperti ngobrol bareng keluarga, nonton film, atau main sama hewan peliharaan. Tubuh dan pikiranmu butuh waktu buat recharge.
2. Istirahat Bukan Cuma Butuh, Tapi Wajib
Jangan nunggu sampai lelah banget baru istirahat. Tubuh kita butuh waktu jeda secara berkala supaya tetap berfungsi optimal. Misalnya, setiap 1–2 jam kerja, ambil waktu 5–10 menit buat stretching, jalan sebentar, atau sekadar ngelurusin badan sambil tarik napas dalam.
Di luar itu, pastiin juga kamu tidur cukup setiap malam. Nggak bisa tidur 4 jam lalu ngandelin kopi seharian, ya. Idealnya, tidur 7–8 jam dengan kualitas yang baik. Tanpa istirahat yang cukup, burnout makin dekat dan makin berat efeknya.
3. Belajar Bilang “Tidak” Tanpa Rasa Bersalah
Terkadang burnout datang bukan karena pekerjaan utama aja, tapi juga karena terlalu banyak bilang “iya” ke semua hal. Mulai dari bantuin temen, ikut acara ini-itu, sampai ngerjain proyek tambahan yang sebenarnya kamu nggak punya energi untuk itu.
Belajar bilang “nggak” ke hal-hal yang nggak penting atau bisa bikin kamu kewalahan itu bukan egois. Itu cara kamu menjaga diri. Prioritaskan apa yang penting dan realistis buat dikerjain. Biar kamu tetap bisa fokus tanpa harus kehilangan kendali atas hidupmu sendiri.
4. Lakukan Hal-Hal yang Bikin Kamu Senang
Kadang, cara paling ampuh buat ngusir burnout adalah dengan ngelakuin hal yang kita suka. Sayangnya, makin sibuk kita, makin jarang juga ngasih waktu buat hal-hal kayak gini. Padahal, kegiatan yang menyenangkan bisa bantu nge-charge energi mental kamu.
Coba ingat lagi, apa sih yang bikin kamu senang? Masak? Berkebun? Dengerin musik? Jalan-jalan sore? Apa pun itu, sempatkan beberapa menit atau jam dalam seminggu buat kegiatan yang bisa bikin kamu senyum tanpa beban. Ini penting banget buat menjaga keseimbangan emosional.
5. Jangan Ragu untuk Curhat atau Minta Bantuan
Kalau kamu udah merasa capek terus, kehilangan motivasi, dan bahkan ngerasa hampa dalam waktu yang lama, mungkin udah saatnya curhat. Jangan anggap kamu harus kuat terus dan tahan sendiri. Cerita ke orang yang kamu percaya bisa bantu banget ngurangin beban mental.
Kalau perlu, kamu juga bisa ngobrol dengan tenaga profesional seperti konselor atau psikolog. Minta bantuan bukan tanda kelemahan, tapi bentuk keberanian dan kepedulian ke diri sendiri. Kesehatan mental itu sama pentingnya dengan fisik, jadi jangan diabaikan.
Penutup
Di tengah hidup yang serba cepat dan padat, menjaga diri tetap waras dan sehat itu bukan hal egois—itu keharusan. Burnout bisa datang ke siapa saja, tapi bukan berarti kamu nggak bisa mencegahnya. Di poltekkesbanjarmasin.com, kami percaya bahwa istirahat, batasan, dan perhatian ke diri sendiri adalah fondasi penting buat hidup yang seimbang.
Mulailah dari langkah-langkah kecil, seperti kasih waktu buat istirahat dan berani bilang “nggak” ke hal yang bikin lelah. Karena saat kamu bisa jaga diri sendiri dengan baik, kamu juga akan punya energi lebih buat bantu orang lain dan ngejalanin hari-hari dengan lebih ringan.